Pestisida Nabati


PESTISIDA NABATI
      Pendahuluan
Tumbuhan hidup yang hidup di bumi ini, tidak terlepas dari gangguan lingkungan baik fisik maupun biologis. Yang dimaksud dengan gangguan biologis adalah herbivora atau pemakan tumbuhan, khususnya serangga. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari gangguan tersebut, tumbuhan memiliki mekanisme pertahanan. Mekanisme tersebut adalah pertahanan fisik  (atau morfologis) dan pertahanan kimia.
            Tumbuhan  menghasilkan senyawa kimia untuk pertahanan diri dari  gangguan herbivora. Senyawa tersebut dapat mempengaruhi kehidupan herbivora tersebut. Cara mempengaruhi tersebut di antaranya adalah menolak kehadiran herbivora,  menurunkan nafsu makan,  mempengaruhi perkembangan hidup herbivora dan mematikan herbivora tersebut.
            Berdasarkan pengalaman orang  dulu, terdapat beberapa tumbuhan lokal yang dimanfaatkan sebagai pestisida (obat hama) untuk melindungi tanaman budidaya dari serangan hama dan penyakit. Sehingga kita kenal dengan tumbuhan yang namanya akar tuba dan daun tembakau yang banyak digunakan para petani di daerah berkembang.  Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian terutama pada beberapa tahun terakhir ini, terdapat banyak tumbuhan dapat dimanfaaatkan untuk pestisida. Pestisida tersebut dinamakan pestisida nabati atau pestisida botani. Jenis tumbuhan yang dimaksud diantaranya adalah anggota dari famili Meliaceae dan Annonaceae.



Pembuatan Pestisida Nabati
Sebelum menggunakan tumbuhan atau tanaman sebagai sumber pestisida, maka  perlu diyakinkan dulu bahwa tumbuhan tersebut dapat digunakan sebagai pestisida. Caranya adalah bertanya kepada orang yang banyak mengetahui dan berpengalaman atau mencari informasi di buku atau sumber lainnya.
Cara yang umum pembuatan pestisida nabati adalah dengan mengekstraksi atau mengambil sari dari tumbuhan tersebut.  Berikut ini beberapa contoh pembuatan pestisida nabati. 

  1. Pestisida nabati mindi plus
Bahan-bahan yang diperlukan : Rimpang lengkuas atau laos 1 kg, daun sereh ½ kg, papagan kulit mindi ½ kg, air 4 liter. Peralatan yang diperlukan : lumpang dan alu 1 buah, kain saring 1 buah, ember 1 buah, panci besar 1 buah.
Cara pembuatannya: Rimpang lengkuas diiris, kemudian dimasukkan ke dalam lumpang.  Daun sereh  dan irisan papagan kulit mindi dimasukkan juga ke dalam lumpang. Selanjutnya ditumbuk sampai hancur. Jika perlu tambahkan sedikit air. Masak 4 liter air dalam panci sampai mendidih. Kemudian masukkan bahan-bahan yang telah ditumbuk ke dalam panci tersebut dan masak selama 5 -10 menit.Angkat panci tersebut dari perapian dan simpan rebusan itu sampai dingin. Selanjutnya saring rebusan itu dengan kain saring dan air rebusannya siap diencerkan untuk digunakan pada pertanaman.
Cara lainnya adalah  rendam  bahan-bahan yang telah ditumbuk halus itu dalam 4 liter air selama 1-3 malam dan selanjutnya saring dengan menggunakan kain saring. Airnya siap diencerkan untuk digunakan pada pertanaman. Sebanyak 4 liter air rebusan yang dihasilkan dapat diencerkan dengan 40-50 liter air bersih. Selanjutnya,  cairan tersebut disemprotkan pada tanaman yang terserang hama atau penyakit. Interval penggunaan 2 minggu.
  1. Pestisida nabati daun gamal
Kandungan aktif daun gamal adalah tanin. Ekstrak daun gamal efektif untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap. Dalam penggunaannya ekstrak daun dicampur dengan minyak tanah, namun penggunaan minyak tanah harus hati-hati karena terlalu sering menggunakan minyak tanah akan mengakibatkan daun terbakar. Bahan-bahan yang diperlukan : daun gamal segar 100-150 g, air 250 ml, minyak tanah 250 ml, dan detergen 50 g. Alat yang digunakan : lumpang 1 bh, alu  1bh, kain saring 1 bh, ember 1 bh.
Cara pembuatannya :
Tumbuk/hancurkan daun gamal dengan penambahan air 250 ml.
Larutan tersebut diperas dan disaring, tambahkan minyak tanah dan detergen aduk sampai rata. Tambahkan 8 liter air. Larutan siap digunakan.
  1. Pestisida nabati daun sirih hutan.
Daun sirih hutan mengandung bahan aktif fenol dan kavokol. Pestisida ini efektif untuk hama pengisap. Cara pembuatan : tumbuk halus daun sirih hutan segar 1 kg, bawang merah 3 umbi, sereh 5 batang, dan detergen 5 g. Campur dengan air 8-10 liter, saring. Larutan siap digunakan.
  1. Pestisida nabati srikaya dan nona  sabrang
Biji srikaya dan nona sabrang mengandung bahan aktif annonain dan resin. Pestisida ini efektif untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap. Cara pembuatan : tumbuk halus 15-25 g biji srikaya/nona sabrang. Rendam biji tersebut selama semalam dalam 1 liter air dan 1 g detergen, kemudian aduk. Saring larutan menggunakan kain halus. Larutan telah dapat digunakan.
  1. Pestisida nabati daun sirsak dan tembakau
Pestisida nabati daun sirsak dan tembakau efektif untuk mengendalikan hama belalang dan ulat. Cara pembuatan : sebanyak 50 lembar daun sirsak dan tembakau segenggam ditumbuk halus. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam larutan 20 liter air dan 20 g detergen (sabun colek), diaduk rata, dan direndam selama semalam, kemudian disaring. Tiap 1 liter larutan hasil penyaringan diencerkan dengan 50-60 liter air. Larutan pengenceran siap digunakan. 
  1. Pestisida nabati akar tuba
Akar tuba mengandung bahan aktif rotenon, dequelin, elipton, dan toksikarol. Pestisida ini efektif untuk mengendalikan hama keong/bekicot. Cara pembuatan : tumbuk halus 5-10 g akar tuba ditambah dengan 1 liter air dan 1 g detergen, aduk sampai rata. Larutan dibiarkan selama semalam. Saring larutan dengan kain halus, hasil saringan telah dapat digunakan.   
  1. Pestisida nabati Pinus (Pinus Merkusii)
Bahan : Bagian batang Pinus
Pembuatan :  Serbuk gergaji kayu Pinus dijemur sampai kering
Sebarkan ke lahan pesemaian pada pagi hari
Sasaran : Wereng batang coklat (menghambat penetasan)
  1. Pestisida nabati Picung/Kluwek (Pagium edule)
Bahan: Buah Picung/Kluwek
Pembuatan: Satu buah Picung dihancurkan, Rendam dalam satu gelas air selama satu hari satu malam. Hasil rendaman tersebut disaring dan dilarutkan dalam sepuluh liter air, disemprotkan. Akan lebih efektif dan efisien bila dikombinasikan dengan perangkat yuyu atau ketam/laos, kotoran ayam, bangkai keong mas atau bahan perangkap lain
Kandungan bahan aktif :  Palmitic acid, oleic acid dan linoleic acid.
Sasaran : Walang sangit.
  1. Pestisida nabati Sirsak (Annona muricata) dan Tembakau (Nicotiana Tabacum)
Bahan : Daun, biji Sirsak dan daun Tembakau
Pembuatan: 50 lembar Daun sirsak diremas-remas dicampur satu ons tembakau, direndam dalam satu liter air selama 24 jam. Air rendaman disaring dan dilarutkan dalam 28 liter air kemudian disemprotkan akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan perangkap tersebut diatas.
Kandungan : Annonain (Sirsak), Nikotin (Tembakau)
Sasaran : Walangsangit
  1. Pestisida nabati Gadung (Dioscorea Hispida)
Bahan: Umbi Gadung
Pembuatan: Umbi Gadung seberat 5 kg diparut kemudian direndam dalam 10 liter air. 1 liter air rendaman dicampur dengan 14 liter air untuk disemprotkan
Kandungan: Diosgenin dan Steroid saponin
Sasaran: Walang Sangit.
  1. Pestisida nabati Lengkuas (Alpinia Galanga) dan Zahe (Zingiber Oficinalis)
Bahan : Rimpang/akar/umbi Lengkuas
Pembuatan : Lengkuas dan zahe ditumbuk atau diparut, kemudian diperes untuk diambil sarinya, selanjutnya dicampur air secukupnya untuk disemprotkan pada areal tanaman terserang
Sasaran : Ulat grayak pada kedelai
  1. Pestisida nabati Tembakau (Nicotiana Tabacum)
Bahan: Daun Tembakau
Kandungan: Nikotin
Cara 1 : Daun Tembakau sebanyak 9,5 Kg dimasukan kedalam kaleng dan disiram air panas sebanyak 4 liter, kemudian didiamkan sampai dingin, campuran disaring dan dilarutkan kedalam  air dengan konsentrasi 60 cc per 15 liter air. Siap disemprotkan pada tanaman terserang.
Sasaran : Ulat penggulung daun dan ulat grayak kedelai
Cara 2 : 0,25 kg daun tembakau direbus dengan 5 liter air selama 0,5 jam tambahkan 30 gram sabun lalu disaring, selanjutnya disemprotkan kepada tanaman
Penggunaan: 1 bagian larutan ditambah 4 bagian air
Sasaran : Aphis, lundi penggerek batang dan wereng batang coklat.
  1. Pestisida nabati Sengon Buto
Bahan : Daun Sengon Buto
Pembuatan : 5 kg daun Sengon Buto direndam dalam air sebanyak 100 liter selama 24 jam, air rendaman disaring dan siap disemprotkan pada tanaman
Sasaran : Belalang daun jagung.
  1. Pestisida nabati Srikaya (Annona Squamosa)
Bahan : Biji Srikaya
Kandungan : Annonain dan resin
Pembuatan : Biji Srikaya yang telah tua ditumbuk sampai halus, tepung yang terbuat dari 20 butir biji dicampur dengan 1 liter air, lalu disemprotkan kepda tanaman
Sasaran : Wereng batang, aphis dan ulat kubis.
  1. Pestisida nabati Tuba (Deris Eliptica)
Bahan : Akar dan kulit kayu Tuba
Kandungan : Retenon
Pembuatan : Akar dan kulit kayu Tuba ditumbuk dan dicampur air lalu disaring. 6 sendok larutan dicampur dengan 3 liter air, lalu disemprotkan kepada tanaman
Sasaran : berbagai jenis ulat (racun kontak dan perut)
  1. Pestisida nabati Nimba (Azadirachta Indica)
Bahan : Daun dan biji Nimba
Pembuatan : Biji dan daun Nimba ditumbuk (1 kg) lalu direbis dengan air 5 liter dan didinginkan selama satu malam kemudian disaring
Sasaran : Ulat, kutu, kumbang dan penggerek

Komentar

Postingan Populer